A. PENGERTIAN PARU - PARU
Paru-paru dalam istilah anatomi dikenal sebagai pulmo, merupakan organ utama yang bertanggung jawab dalam proses respirasi (sistem pernapasan pada manusia) dan terdiri atas dua bagian pulmo dextra (paru-paru kanan) dan pulmo sinistra (paru-paru kri). Selain itu, paru-paru juga berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) dan sistem eksresi (pengeluaran zat sisa).
Paru-paru berperan sangat penting bagi tubuh manusia, yaitu tempat terjadinya pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) ketika tubuh menghirup udara. Pada umumnya, paru paru terdapat pada seluruh hewan mamalia, termasuk salah satunya manusia.
B. BAGIAN – BAGIAN PARU - PARU
Paru-paru merupakan salah satu organ vital pada manusia yang berada di rongga thoraks (dada). Jika rongga thoraks dibuka, volume paru dapat mengecil hingga 1/3 atau kurang karena sifatnya yang sangat elastis dan dipengaruhi oleh perubahan tekanan. Pada anak-anak, paru-paru berwarna merah muda dan akan menjadi gelap disertai bintik-bintik seiring pertambahan usia akibat inhalasi partikel partikel debu yang terperangkap di dalam fagosit.
Secara anatomi, paru paru terdiri atas bagian-bagian berikut ini:
a. Apex (puncak) disebut apex pulmonaris yang tumpul dan menonjol ke atas ke dalam leher sekitar 1 inci diatas clavikula (tullang selangka) dan ditutupi oleh pleura cervical.
b. Tiga permukaan, yang terdiri dari:
- Pemukaan costal: besar/lebar, lembut, berbentuk konveks/cembung.
- Permukaan mediastinal: berbentuk konkaf/cekung, berisi hilus.
- Permukaan diafragmatika: merupakan basis pulmo yang berbentuk konkaf/cekung.
c. Tiga batasan, yang terdiri dari:
- Batas anterior (depan)
- Batas inferior (bawah)
- Batas posterior (belakang)
Secara garis besar, paru-paru terdiri atas dua bagian yaitu paru paru kanan (pulmo dextra)dan paru-paru kiri (pulmo sinistra). Kedua bagian ini dipisahkan oleh suatu ruang yang berisikan jantung dan pembuluh darah besar. Ruang ini disebut mediastinum. Perbedaan kedua bagian pulmo ini, meliputi:
Paru-paru kanan lebih pendek dan lebar dibandingkan paru-paru kiri karena posisi kubah difragma di sisi kanan lebih tinggi dibandingkan yang berada disisi kiri. Kemudian, lekukan pada batas anterior paru-paru kiri disebabkan karena adanya jantung yang strukturnya berbentuk seperti lidah (lingula). Secala istilah lekukan ini disebut dengan incisura cardiaca.
Agar terlindung dari rongga thoraks, pulmo dibungkung oleh suatu selaput yang disebut pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:
- Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru.
- Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada bagian luar.
Diantara kedua pleura tersebut, terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Kavum pleura ini dalam keadaan normal hampa udara, sehingga paru-paru dapat mengembang dan mengempis sewaktu gerakan bernapas tanpa bergesekan karena adanya cairan (eksudat) yang berguna untuk melumasi bagian permukaan pleura.
PLEURA PADA PARU |
C. STRUKTUR PARU - PARU
Dalam menjalankan fungsinya, paru paru terhubung dengan beberapa organ lain yang ikut membatu perannya. Adpun organ-organ tersebut, meliputi:
- Trachea (batang tenggorokan), merupakan pipa tempat keluar masuknya udara. Udara yang dihirup dari hidung dan mulut akan disalurkanke trachea menuju paru-paru.Trachea bermula dari distal laring sampai ke percabangan bronchus principalis dextra et sinitra.Diameter trakea berukuran ± 2,5 cm pada orang dewasa dan berukuran sebesar diameter pensil pada bayi.
- Bronchi, merupakan lanjutan dari trakea yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan trachea. Bronkus merupakan saluran konduksi udara dan juga tempat difusi oksigen dan karbon dioksida di ujung terminal, di bagian yang berkaitan langsung dengan alveoli.
- Bronchioles, merupakan cabang-cabang dari bronchi yang bentuknya berupa tabung-tabung kecil dengan jumlah ± 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa oksigen masuk lebih jauh ke dalam paru-paru.
- Alveoli, merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru manusia dewasa dan berbentuk seperti kantung kecil. Dinding alveoli berdinding tipis dan terdiri dari:
- Sel alveolar Tipe I yang membentuk dasar struktural;
- Sel alveolar Tipe II yang mengeluarkan surfaktan yang berfungsi mengurangi tegangan permukaan pada antarmuka udara-air.
Selain itu, sel-sel kekebalan yang disebut makrofag juga hadir dalam alveoli untuk menelan dan menghancurkan patogen dan sampah asing. Dinding alveolar meiliki pori-pori yang disebut pori-pori Kohn, memungkinkan aliran udara dari satu alveolus ke yang lain.Kemudian, setiap alveolus juga dikelilingi oleh jaringan kapiler yang mengangkut darah ke alveoli untuk proses oksigenasi. Pada aveoli ini oksigen akan berdifusi menjadi karbondioksida yang diambil dari dalam darah.
D. MEKANISME KERJA PARU - PARU
Udara bergerak masuk dan keluar paru-paru karena ada perbedaan tekanan yang terdapat di atmosfir dengan alveolus akibat kerja mekanik otot-otot. Selama proses inspirasi, terjadi peningkatan volume toraks akibat penurunan diafragma dan retraksi iga. Hal ini terjadi dikarenakan kontraksi beberapa otot, yaitu m. sternokleidomastoideus yang berfungsi untuk mengangkat sternum ke atas dan otot seratus, skalenus dan interkostalis eksternus mengangkat iga-iga.
Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada dan paru-paru. Pada waktu otot interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada turun dan lengkungan diafragma akan naik ke atas ke dalam rongga toraks, yang menyebabkan volume rongga thoraks berkurang. Pengurangan volume ini bedampak terhadap peningkatan tekanan intrapleura maupun tekanan intrapulmonal. Keadaan ini menyebabkan, selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menjadi terbalik, sehingga udara mengalir keluar dari paru-paru sampai udara dan tekanan atmosfir menjadi sama kembali pada akhir proses ekspirasi.
Tahap kedua dari proses pernapasan mencakup proses difusi gas-gas melintasi membrane alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0,5 µm). Kekuatan pendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. Tekanan parsial oksigen dalam atmosfir pada permukaan laut besarnya sekitar 149 mmHg. Pada waktu oksigen diinspirasi dan sampai di alveolus maka tekanan parsial ini akan mengalami penurunan sampai sekiktar 103 mmHg. Penurunan tekanan parsial ini terjadi berdasarkan fakta bahwa udara inspirasi tercampur dengan udara dalam ruangan sepi anatomic saluran udara dan dengan uap air. Perbedaan tekanan karbondioksida yang ada di darah dengan alveolus yang jauh lebih rendah menyebabkan karbondioksida berdifusi kedalam alveolus yang kemudia dikeluarkan ke atmosfir.
Dalam keadaan beristirahat normal, difusi dan keseimbangan oksigen di kapiler darah paru-paru dan alveolus berlangsung kira-kira 0,25 detik dari total waktu kontak selama 0,75 detik. Hal ini menimbulkan kesan bahwa paru-paru normal memiliki cukup cadangan waktu difusi.
E. FUNGSI PARU – PARU
Paru paru memiliki peran yang sangat penting. Adapun fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas berupa karbondioksida yang ada di darah dengan oksigen dari atmosfer. Tujuan pertukan gas ini ialah menyediakan oksigen jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Udara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronchiolus) dan bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakgir di gelembung-gelembung paru-paru (alveoli) yang merupakan kantong udara terkhir dimana oksigen dan karbondioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Dalam pelaksaan fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu:
- Ventilasi, yaitu suatu proses masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli paru;
- Difusi, yaitu suatu proses masuknya oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah;
- Transportasi, yaitu suatu proses pengangkuatan oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel jaringan tubuh;
- Pengaturan ventilasi.
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FUNGSI PARU
Berikut ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungi paru, yaitu:
1. Usia
Kekuatan otot maksimal pada usia 20-40 tahun dan dapat berkurang sebanyak 20% setelah usia 40 tahun. Selama proses penuan terjadi penurunan elastisitas alveoli, penebalan kelenjar bronkial, penurunan kapasitas paru.
2. Jenis kelamin
Fungsi ventilasi pada laki-laki lebih tinggi 20-25% dari dibandingkan wanita, karena ukuran anatomi paru laki-laki lebih besar dibandingkan wanita. Selain itu, aktivitas laki-laki lebih tinggi sehingga recoil dan compliance paru sudah terlatih.
3. Tinggi badan dan berat badan
Seorang yang memiliki tubuh tinggi dan besar, fungsi ventilasi parunya lebih tinggi daripada orang yang bertubuh kecil pendek
(Sumber : http://www.ilmudasar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar